Kelas praktikum menjadi prioritas dalam pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di universitas swasta Kota Tangerang. Universitas swasta di wilayah Kota Tangerang diizinkan untuk menggelar simulasi kuliah tatap muka terbatas mulai Rabu (1/9/2021).
Perizinan diberikan setelah Kota Tangerang menerapkan PPKM level 3.
Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah Banten, Abas Sunarya mengatakan, universitas swasta tidak diperkenankan menggelar simulasi PTM untuk seluruh mata kuliah.
Selain kelas praktikum, aktivitas lain diperkenankan untuk diadakan dalam bentuk tatap muka adalah bimbingan tugas akhir (skripsi, tesis, dan lainnya).
Di dalam satu kelas praktikum maksimal hanya ada 1/3 mahasiswa. Untuk kuliah biasa, pembelajaran teori, masih harus menerapkan belajar secara daring (online).
"Yang paling utama itu kelas praktek. Kalau kelas teori online," ucap Abas, Selasa (31/8/2021).
Secara umum, yang diizinkan untuk menggelar simulasi adalah universitas swasta yang tenaga pendidik dan mahasiswanya mayoritas telah divaksin Covid-19.
Dari total 53.000 mahasiswa dan dosen di 29 universitas swasta di Kota Tangerang, 70-80% diantaranya telah divaksinasi.
"Sisanya kurang lebih 20-30% belum. Dosen rata-rata sudah 2 kali. Banyak yang mahasiswa sudah sekali (divaksin), tapi ada juga yang belum," kata Abas.
Abas menambahkan, banyak universitas swasta di Kota Tangerang telah menyiapkan penunjang skema simulasi PTM terbatas.
Seperti ketersediaan wastafel, sabun, hand sanitizer, dan alat cek suhu tubuh.
"Terus juga ada yang belum masang handsanitizer, itu saya suruh pasang," katanya.
Meski telah diizinkan gelar simulasi, Abas belum dapat memastikan universitas swasta mana yang akan menerapkan skema tersebut.
Sebelumnya, Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim telah memberikan kelonggaran bagi perguruan tinggi untuk kuliah tatap muka.
Nadiem merestui kampus membuka kuliah tatap muka, tetapi berlaku hanya untuk wilayah yang PPKM berada di Level 1-3, dan harus menerapkan prokes ketat sesuai SKB Empat Menteri.
